Selasa, 15 Juli 2008

Mengenal Teras dan Tanaman Hias



JAKARTA – Punya hobi berkebun, tapi merasa masih awam terhadap jenis-jenis tanaman hias? Tak perlu khawatir, kami akan coba membantu Anda menentukan jenis-jenis tanaman yang akan digunakan untuk menghijaukan ruangan. Tak ketinggalan, info seputar teras rumah sebagai media penyaluran hobi berkebun tadi.

Tanaman hias bukan saja cantik dan manis untuk mengisi ruangan. Dengan penempatan yang pas, tanaman hias mampu memberikan elemen penting di sudut rumah. Biasanya dalam wilayah arsitektur sebuah hunian, teras selalu disisakan oleh sang perancang atau pemilik.
Dari banyak literatur, para ahli sepakat bila teras pada sebuah rumah merupakan ruang transisi antara ruang luar dan ruang dalam. Pada rumah, teras bisa berada di depan, di samping maupun di belakang hunian. Tentunya, teras depan memiliki fungsi yang berbeda dengan teras belakang atau pun teras samping.
Dilihat dari tampak rumah, keberadaan teras lebih merupakan bagian dari ruang luar sebuah rumah, sehingga keindahan tampilannya, juga menjadi unsur penentu keindahan penampakan rumah secara keseluruhan. Tatanan yang pas untuk teras akan memberi kenyamanan tidak saja pada sisi luar ruang tetapi juga dari arah ruang dalamnya. Itulah sebabnya, kehadiran teras terasa belum ”pas” tanpa dilengkapi dengan sentuhan taman atau pemandangan hijau di sekitarnya.
Namun sebelum menata taman yang ada di seputar teras rumah, ada baiknya Anda mempertimbangkan dua hal. Pertama, aktivitas yang sering dilakukan pada teras tersebut. Kedua, kondisi fisik teras terutama faktor ketersediaan cahaya matahari.
Teras depan lebih ditekankan pada segi estetis dan lebih ditujukan sebagai area welcome bagi tamu, sedangkan teras belakang atau teras samping lebih bersifat privat dan fungsional karena lebih diarahkan untuk dapat menampung kegiatan keluarga atau sebagai media menyalurkan hobi.
Sebagai gambaran, bisa saja taman di seputar teras depan rumah dibuat dengan komposisi yang padat bergaya tropikal. Caranya, dengan memadukan beragam tanaman dengan tekstur dan warna yang atraktif, disusun dalam komposisi yang bergradasi. Taman teras yang tidak terlalu luas tersebut, selain untuk melengkapi fungsi teras depan juga untuk memperlunak kesan kokoh yang dibuat dari pagar beton yang masif. Keindahan taman teras depan dapat dinikmati dari dua arah, yaitu dari arah luar dan dari arah dalam dengan membuat bukaan pintu.
Dan jangan lupa, selain mempercantik wajah eksterior rumah dan secara fungsional menampung aktivitas keluarga di ruang luar, teras juga bisa berfungsi sebagai media tempat memperagakan beragam koleksi milik keluarga, seperti koleksi tanaman,dan benda seni yang memiliki keistimewaan serta arti tersendiri bagi si pemilik.




Tanaman Hias
Jika urusan teras beres, hal berikut yang perlu diperhatikan adalah masalah tanaman hias. Ada dua kategori tanaman hias, yakni daun dan bunga. Contoh untuk kategori pertama adalah Adiantum atau suplir. Suplir sendiri mempunyai berbagai jenis dan varietas. Meski begitu, suplir yang cukup cantik karena berdaun kecil dan memberi suasana segar itu, agak sulit dipelihara karena membutuhkan lingkungan yang lembab dan udara bersih.
Suplir membutuhkan sedikit cahaya. Karena itu, sebagian tempatnya harus teduh. Jenis tanaman ini juga tidak terlalu banyak membutuhkan air, asal lembab dan tidak basah, tetapi juga tidak kering. Air penyiram sebaiknya air hujan.
Selama musim kemarau, pot perlu dikelilingi dengan mos yang basah - tidak harus dengan air hujan - agar kelembabannya terjaga. Pada awal musim hujan, merupakan musim tumbuh, sebaiknya suplir dipupuk teratur sesudah dipindah ke pot yang lebih sesuai besarnya.
Berikutnya, ada Aglaonema atau dikenal dengan sri rejeki yang mempunyai aneka jenis dan varietas. Tanaman ini berdaun lonjong hijau, dihiasi bintik-bintik, garis, atau ban
berwarna abu-abu keperakan. Sri rejeki ini mudah ditanaman tanpa perawatan intensif, tapi membutuhkan cahaya yang tidak langsung dan lingkungan yang lembab.
Hanya saja, Anda perlu hati-hati bila ruangan terlalu panas dan kering di musim kemarau,
daun Sri Rejeki mudah layu dan harus dibuang. Tanaman ini juga tidak tahan terhadap uap air dari dapur dan asap rokok. Selain itu, daun segar yang sudah tua juga perlu dipangkas.
Tanaman lainnya yang tak kalah cantik adalah Anthurium crystallinum atau kuping gajah. Tanaman ini dipelihara karena keanehan daunnya yang berbentuk jantung dan besar, bila dibandingkan dengan ukuran batangnya. Daun yang lebar ini lalu dianggap menyerupai kuping gajah.
Daun kuping gajah berwarna hijau tua dengan urat-urat hijau muda keputih-putihan. Kuping gajah, banyak dipelihara tunggal di pot antik yang terbuat dari porselen. Meski demikian, kuping gajah ini sebenarnya lebih senang hidup di tempat yang teduh, atau kalau ada cahaya, tidak langsung mengenai dirinya. Kondisi lingkungannya pun harus lembab.
Jika suka dengan tumbuhan paku, pilih saka Asparagus plumosus. Ini tanaman sejenis paku yang lebat daunnya menyerupai jarum halus. Potongan batang yang berdaun, ditambah beberapa bunga, lalu digunakan untuk menghias. Asparagus ini mudah ditanam, asal diberi cahaya matahari tidak langsung. Ia juga butuh lingkungan yang lembab dan tidak kekurangan air.

Tanaman Hias Bunga
Bagi Anda yang tidak begitu menyukai tanaman hias daun, masih ada tanaman hias bunga. Tanaman hias ini, selain daunnya memberi daya tarik tersendiri, bunganya juga amat memikat, misalnya Begonia semperflorens yang merupakan salah satu jenis Begonia bunga. Ia tetap mungil dan berbunga setiap saat sepanjang tahun.
Tanaman yang daunnya bulat, hijau mengkilat ini, memiliki bunga bervariasi, dari putih sampai ke merah merona. Jenis tanaman ini menghendaki udara lembab (biasanya pot dibungkus dengan mos basah), akan tetapi daun-daunnya tidak boleh kena air.
Jenis tanaman hias bunga lainnya yang cantik adalah Saintpaulia ionantha yang juga dikenal dengan African violets dan violltjes. Tanaman yang mungil dengan daun agak berbulu ini biasanya memberi bunga yang indah. Warna bunganya biasanya biru, merah jambu keputih-putihan, atau merah lembayung.
Tanaman ini amat suka ditanam di lingkungan yang lembab dan udara yang tenang tidak berangin. Mungkin karena sifatnya yang agak manja, tanaman ini juga tidak tahan terhadap cahaya matahari langsung, kekeringan, asap rokok dan perubahan suhu yang terlalu sering. Bila menyiram tanaman ini, harus menggunakan air suam-suam kuku, dan usahakan agar tidak sampai memerciki daunnya.
(SH/bayu dwi mardana/berbagai sumber)

1 komentar:

trim ats infonya...salam ngeblog


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More