This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 30 Mei 2012

9 Bunga terpopuler saat ini


1. Anthurium


Dari 9 tanaman hias yang paling populer, hanya Anthurium yang masa trendnya paling lama, 2 tahun. Bahkan pedagang dan kolektor masih menunggu respon masyarakat pada pameran terbesar di Lapangan Banteng, Jakarta. Anthurium termasuk keluarga Araceae. Tanaman yang memiliki kelebihan pada daunnya yang unik, indah dan bervariasi ini, masih satu keluarga dengan beberapa tanaman hias lain yang juga populer, Aglonema, dan Alokasia. Dengan tulang daun yang besar dan menonjol membuat tanaman ini tampak kekar. Anthurium ada 1000 jenis, tapi yang populer hanya beberapa. Di antaranya Anthurium Jenmanii, Wave of Love, Hookeri, Jenmanii Sawi, Anthurium Variegata, dll. Paling mahal dari jenis Jenmanii, bisa menembus puluhan juta, bahkan ratusan juta rupiah. Di Oasis Nursery Anthurium termahal yang pernah dijual seharga 70 juta rupiah.

2. Aglaonema



Meski 2 tahun ini tren dikuasai Anthurium, Aglaonema masih bisa mencuri perhatian pecinta tanaman hias. Apalagi setelah para petani berhasil menyilangkan tanaman ini dengan jenis lain, sehingga melahirkan varian baru dengan warna dan corak daun yang beragam. Tanaman yang akrab disapa sri rejeki ini terdiri dari beragam spesies. Chocin, Miss Thailand, Red Silver, Param Ruay, dan Pink Panther adalah spesies yang harganya masih mahal. Spesies yang harganya sudah murah Pride of Sumatera, Lady Valentine, dan Donna Carmen.

3. Philodendron


Banyak yang memprediksi kehadiran Philodendron akan menggeser dominasi Anthurium dan Aglaonema. Philodendron yang berdaun lebar termasuk dalam keluarga Aracea. Keindahan Philla yang dalam bahasa Yunani berarti cinta tidak hanya pada daun, bunga dan batangnya yang unik juga membuat kagum. Jenis Philodendron termasuk banyak, tapi cardinal black yang paling banyak digemari. Dengan harga relatif murah dibanding Aglaonema dan Anthurium, Philodendron jadi alternatif bagi pecinta tanaman yang tak sanggup membeli Anthurium dan Aglaonema yang mahal.

4. Sansevieria ( Lidah Mertua )



Popularitas Sansevieria membumbung tinggi sejak awal tahun ini. Lekukan Sansevieria yang seksi tengah hangat dibicarakan, baik pecinta tanaman hias maupun pedagang. Jenis yang tengah diburu yang bentuknya unik, langka alias variegata. Semakin unik dan langka, berarti semakin eksklusif dan juga semakin mahal. Paling mahal jenis Kirkii Silver Blue yang menembus angka 10 juta per daunnya.

5. Puring


Kuda hitam, itulah ungkapan yang pas untuk menggambarkan tanaman Puring yang kini tengah tren. Bagaimana tidak? Puring yang dulu banyak tumbuh di kuburan dan tidak ada harganya kini naik kelas. Harga Puring melambung tinggi, bahkan kini sudah berdiri sejajar dengan tanaman hias mahal lainnya. Jangan heran tanaman yang memiliki nama lain Croton ini menghias rumah-rumah mewah. Puring yang kini jadi incaran hobiis jenis Logam, Oscar, Kura, Red Aple, dll. Kekuatan Puring terletak pada warna dan bentuk daun yang warna-warni. Semakin unik, semakin mahal.

6. Nepenthes ( Kantung Semar )


Nepenthes atau akrab dengan nama Kantong Semar termasuk keluarga monotypic. Tanaman yang dulu tumbuh di gunung ini telah berurbanisasi, menghiasi perumahan mewah. Fungsinya juga ganda, selain sebagai hiasan juga pembasmi serangga. Kian besar kantong dan warnanya bercorak, berarti kian mahal. Nilai nominal yang menjadi alasan perburuan Kantong Semar di hutan di Kalimantan kini kian marak. Sebelum membeli, kenali dulu jenis Nepenthes, karena ada beberapa jenis yang hanya bisa tumbuh di dataran rendah atau sebaliknya.

7. Adenium ( Kamboja )



Stock Adenium kini memang tengah banjir di pasar tanaman hias. Coba bandingkan dengan 2 atau 3 tahun lalu, harganya masih cukup mahal. Tapi kini dengan uang 10 ribu, kita sudah dapat Adenium dengan corak warna yang bagus. Dengan uang 20 ribu, kita telah dapat Adenium jenis Harry Potter atau Peterpan. Untuk mendapat Adenium berwarna kuning cukup mengeluarkan kocek 50 ribu. Padahal setahun atau 2 tahun lalu jenis ini masih mahal. Meski begitu, masih banyak Adenium yang nilainya jutaan, bahkan puluhan juta. Dengan bonggol yang unik, harga tanaman ini bisa terkatrol tinggi.

8. Kadaka ( Kembang Do'a )



Tren Anthurium membetot popularitas Kadaka, tanaman khas Indonesia yang berdaun tebal dan besar dan banyak tumbuh di hutan. Kadaka yang dulu dicuekin kini diburu. Kadaka yang laris manis di pasaran Kadaka Osaka, Kadaka Ular, Kadaka keriting. Keunikan Kadaka terletak pada bentuk dan ukuran daun. Semakin besar dan unik bentuknya, semakin mahal pula.

9. Euphorbia ( Kembang Kristal )



Corak bunganya yang indah dan eksotis membuat para pecinta tanaman melupakan duri yang menempel di batang Euphorbia. Jenis Euphorbia sangat banyak, mulai yang lokal hingga impor, atau hasil silangan. Lantaran mudah ditanam, membuat harga tanaman ini cukup murah. Perawatan yang mudah juga menjadi salah satu alasan tanaman asli Madagaskar ini digemari.

sumber :blog.wahasik

Kamis, 16 Desember 2010

Sunflower Cultivation


Morphological Description

Sunflower (Helianthus annuus), is a clump of plants. A sense of soft, neutral. Herba anual (generally short, less than a year), erect, hairy, tall 1-3 m. Trunked plants including wet (herbaceus), heart-shaped leaves along a single length of 15 centimeters and 12 centimeters wide with a long handle containers arranged leaves on main stem is hard and hairy. Just as high as 90-350 cm, trunked small, wire-haired and almost no branching.

Large flower head (inflorescence) with a diameter of interest can be up to 30 cm, with a crown-shaped ribbon along the edge of the cup with transverse size between 10 to 15 inches, yellow, and in between there are flowers - small tubular flowers, the color brown. When fertilized, these little flowers into seeds - seeds that are black stripes - the white line was gathered in the cup. When ripe, the seeds - seeds are easily removed from his cup. Sunflowers are known to grow toward the sun, this behavior is known as heliotropik. At night, the flowers bowed down.

GROWING CONDITIONS


Sunflower (Helianthus annuus), planted in the courtyard and gardens get enough sunlight, as an ornamental plant. This plant is suitable in all nature but is most fertile plants in mountainous areas, areas that have sufficient moisture and a lot get direct sunlight. Sunflower can be grown in lowland until height of 1500 meters above sea level.

Sunflower can not live in waterlogged areas. Because the roots will rot.

CULTIVATION


Sunflower is an annual plant. This plant is propagated by seed. Seed derived from the first flower of old parent. You do this by seeding. Seed taken and sown seeds in moist soil that contains the former, it is easy to germinate and grow quickly. If you just need a little, enough to use pot as a vehicle for the nursery. For large-scale, Seeding in beds. Wait 10 days from the time of sowing, or when height of seedlings about 15-20 cm, may be moved to the location of new planting. One hole, just one seed. Spacing of at - least 1 square meter. If too tight, the stem will not grow and branching. The amount of interest would be reduced, even stunted.

Plants should be planted in loose soil. At the beginning of planting, sprinkle 3 kg of manure (chicken manure, goat manure, cow manure) per seed. Repeat after planting month. Give ZA 25 grams per bar. At age 1.5 months, add 15 grams of TSP per stem. Do not forget, pay attention to drainage, pests and diseases that can whack. Age 2 months, the flowers begin to bud from the main stem, followed by branch - the branch for the links - sections of leaves underneath. One stem of the plant can produce 10-12 flower stalks.

In order to do maintenance at least once a day watering. This decorative staple species able to attract insects that help pendebungaan process to produce seed for the growth of new seed child.

Phytochemical

1. Flowers: quercimeritrin, (flavone glycosides), sianidinmonogiukosida (antosian glycosides), xantofil, kholina, betaina, sapogenin, helianthoside A - B - C, oleanolic acid, echinocystic acid.
2. Beans: Protein, globuiin, albumin, glutolin, essential amino acids, beta sitosterol, prostaglandin E, chlorogenic acid, quinic acid, phytin, and 3,4 benzopyrene. In 100 g of sunflower seed oil: Fat total: 100, Saturated fat: 9.8: Unsaturated fats: Oleat 11.7 and linoleic 72.9, cholesterol:
3. Fruit: kholina with fatty oils, lecithin, betaina, and tannic substances.
4. Marrow from stem and base of the flower that contains the content of hemicellulose that inhibit sarcoma 180 and Ehrlich ascitic carcinoma in mice.

USSAGE

1. Flowers: antipyretic, hypotensive, lowering blood pressure, reduce pain (analgesic), painful menstruation (dysmenorrhoe), stomach pain (gastric pain), headache, toothache, abdominal pain, high blood pressure, breast inflammation (topical), arthritis (topical), cosmetics (to prevent premature aging), and difficult childbirth.

2. Roots: Anti-inflammatory, analgesic, antitussive, diuretic, cough, kidney stones, bronchitis, leucorrhoea (leucorrhoe), anti-inflammatory, laxative urine, cough, and relieve pain.

3. Leaves: Anti-inflammatory, analgesic, antipyretic, anti-inflammation, reduce pain, and anti-malaria.

4. Seed: Anti dysentery, arouse appetite, lethargy, headaches, bloody dysentery, stimulate spending body fluids (hormones, enzymes, etc..), Stimulate spending measles (measles).

5. Marrow from stem and base of the flower (reseptaculum): Stimulates vital energy, calm the liver, stimulating spending urine, eliminating the time wasting pain in the urine, stomach pain, bedarah urine (hematuria), urine fatty ari (chyluria), gastric cancer , esophageal cancer and malignant mole.

by :cerianet-agricultur.blogspot.com

Senin, 15 Maret 2010

Planting Spring Flowering Bulbs

According to Better Homes and Gardens, New Garden Book, page 208, many plants, which are referred to as bulbs, are not in fact true bulbs. True bulbs are plants such as tulips, hyacinths and daffodils.

A bulb contains future roots, stems and flowers. A bulb propagates by producing tiny bulblets that can be removed and used in future plantings.

The first bulbs to bloom after the winter thaw are crocuses, daffodils and then hyacinths. Some later blooming hyacinth varieties like the grape hyacinth make an excellent complementary display with early blooming tulips.
Designing a Spring, Bulb Flowerbed

If the flowerbed is large enough, a mixture of bulbs planted in large masses produce an outstanding splash of color.

For a planting alongside a fence or building, use taller bulbs like the two and a half foot high Darwin hybrid tulip at the back and smaller ones like hyacinths in the front of the bed. For a freestanding bed, tall, plant producing bulbs should be planted in the center with smaller bulbs cascading to the edge.

Read more at Suite101: Planting Spring Flowering Bulbs: Tulips, Daffodils, Crocuses and Hyacinths Produce a Floral Display http://flowergardens.suite101.com/article.cfm/planting-spring-flowering-bulbs#ixzz0iE3BUmFq

Color combinations are a matter of personal choice. Many prefer a bed with just one or two complementing colors. Others like a palette of color springing up to chase away the winter doldrums.

Tulip bulb varieties are almost endless. They comprise early blooming tulips and mid to late blooming tulips.

Single early blooming tulips include Rising Sun, a golden yellow tulip, Pink Beauty, a brilliant cherry-rose with white strip and General De Wet, a soft orange with a stripped effect.

Double early bloomers look like small peonies on short, straight stems. Mr. Van der Hoef is a bright yellow tulip. Vuurbaak and Scarlet Carnival are excellent reds. Electra is a deep rosy violet.

Mid to late blooming bulbs include Cottage tulips such as Advance which looks like a large flame red poppy. Cottage tulips have large flowers on three-foot stems. They come in all colors except blue and purple.

In bloom in late spring are the exotic looking Parrot tulips. These tulips grow on stiff stems and are single and double bloom. They come in a range of colors with petals that are fringed, feathered and pointed outward. Some varieties of Parrots are Red Champion, Violet Queen and sparkling yellow Sunshine.
Add Other Bulbs for Variety Planting

Crocuses are first bulbs to burst up in early spring. They are short, squat, usually white plants, that bloom early then quickly disappear. Next come Daffodils, which grow from four to twenty inches tall. The tallest, Trumpet daffodil grows on a single stem and has yellow fringes with white petals. Other smaller varieties have small, cup blooms on reed like foliage.

Hyacinths are an aromatic, esthetically pleasing plant. Flower colors include white, pink, red, yellow and purple. Like tulips, they should be planted in clumps. Also like tulips the bulbs become weak over time and should be replaced every three to five years.

Pay attention to hardiness zones for bulbs and plant them in late fall. For a large garden it’s cheaper to buy spring, flowering bulbs in bulk of 100 or more bulbs. Bulbs are generally planted deeper than established perennial plants.

Follow the enclosed planting instructions, then sit back and wait for the palette of color to appear in the spring.

Read more at Suite101: Planting Spring Flowering Bulbs: Tulips, Daffodils, Crocuses and Hyacinths Produce a Floral Display http://flowergardens.suite101.com/article.cfm/planting-spring-flowering-bulbs#ixzz0iE3UALlV

by :http://flowergardens.suite101.com

Kamis, 13 Agustus 2009

Bunga Jalanan



Bunga yang Indah mempesona..di Sare Aceh Besar

Kamis, 11 Juni 2009

Flower Interior

KOMPAS.com - Motif bunga, banyak dipakai untuk menghias ruang bernuansa klasik atau berkonsep American interior. Tak heran jika penggunaan pernak-pernik interior bermotif bunga harus sesuai dan menyatu dengan tema atau konsep desain ruang.

Seperti yang diutarakan Anies Alkuratu Aini, S.sn.HDII, konsultan desain interior dari PT. Att Design, "Pernak-pernik bermotif pada pada ruang bernuansa klasik haruslah senada atau selaras, baik pola, bentuk, warna, material, dan lainnya.

"Satu hal yang juga penting diperhatikan adalah cara meletakkan interior bermotif bunga-bungaan tadi. Jangan sampai, lanjut Anis, terlalu banyak jenis motif bunga yang dicampurkan, yang akan membuat ruang tampak ramai dan tidak selaras lagi.

"Ruang akan tampak elegan saat tema bunga dijadikan sebagai aksen di salah satu sudut ruang saja dan tidak mendominasi. Motif bunga justru akan menarik dan menonjol saat dipadukan dengan material atau elemen interior lain yang lebih netral. Misalnya, pada dinding yang polos atau bentuk furnitur minimalis dan lebih modern."

Keseimbangan Ruang

Motif bunga sebetulnya cocok digunakan pada ruangan mana saja, baik yang luas maupun kecil. Jika motif bunga yang dipilih cukup besar, hendaknya diletakkan pada ruang atau sudut yang cukup luas. Sebaliknya, motif pola bunga kecil-kecil akan lebih leluasa dalam penempatannya.

"Efek warna tema kembang juga harus diperhatikan agar tampilan interiornya lebih selaras. Sebaiknya, pemilik rumah pandai me-mix and match warna dan motif." Sehingga, menjadi penting memperhatikan unsur komposisi bentuk dan kedinamisannya dengan elemen interior yang lain. Tak ada yang melarang motif bunga dipadukan dengan unsur garis-garis, misalnya. Asalkan, tetap terjaga keseimbangan isi ruangannya.

Apalagi, interior dengan tema bunga-bungaan dapat membangkitkan kesan natural di dalam rumah. Selain identik dengan simbol cinta, cantik, dan wangi, bunga juga mendekatkan penghuni rumah dengan unsur alam. Tak salah jika ruangan dengan interior motif bunga akan membuat mood sang pemiliknya selalu bagus dan nyaman saat berlama-lama berada di dalamnya. (Noverita K. Waldan/NOVA)

sumber :http://properti.kompas.com

Jumat, 10 Oktober 2008

Cirsium arvense



Scientific classification
Kingdom : Plantae
Division: Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Asterales
Family : Asteraceae
Tribe : Cynareae
Genus : Cirsium
Species : C. arvense

Sumber :http://en.wikipedia.org/wiki/Cirsium_arvense

Senin, 04 Agustus 2008

7 TANAMAN PENGUSIR MALARIA


Brotowali
Sumber foto: www.iptek.net.id/

Oleh admin langitlangit.com
Selasa, 29-Juli-2008


Indonesia kaya ragam hayati. Banyak tanaman kita diam-diam bisa menjadi pengobatan bagus. Bahkan kemanjurannya pun sudah dibuktikan nenek moyang kita. Di antaranya, tujuh tanaman diketahui bisa melawan malaria. Apa saja?
Klik untuk melihat foto lainnya...
Di samping obat-obatan medis, ada beberapa tanaman yang bisa membantu melawan malaria. Pengalaman nenek moyang kiranya pantas dilestarikan dan tidak ada salahnya kita coba praktikkan. Nah, beberapa tanaman berikut terbukti mampu mengusir malaria:

1. ANUMA
Sebutan botaninya adalah Artemisia annua, termasuk suku Asteraceae. Orang Jawa dan Papua sama-sama menyebutnya anuma. Hidupnya di hutan-hutan, atau kadang tumbuh liar di pinggir-pinggir jalan. Belakangan, tanaman anuma dijadikan tanaman hias dalam pot, karena tampilannya memang cukup eksotik.

Daunnya berbentuk oval, lonjong, panjang sekitar 10-18 cm dan lebar 5-15 cm. Ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgir, dan warna hijau atau ada pula ungu kehijauan. Batangnya tegak, bulat persegi, dan berwarna hijau kecokelatan. Daun atau seluruh bagian tanaman mengandung saponin, flavonoida, polyfenol, dan minyak atsiri.

Kegunaan anuma, selain sebagai obat demam, juga dipakai untuk obat malaria. Sediakan daun anuma segar sebanyak 60 gram, cuci bersih, lalu rebus dalam 400 ml air. Biarkan mendidih selama 10-15 menit. Saring, dan setelah dingin diminum. Lakukan sehari 2 kali pagi dan sore.

2. BROTOWALI
Tanaman brotowali (Tinospora crispa) hidupnya merambat. Batangnya berwarna hijau, penuh benjolan, dan banyak mengandung air. Daun berbentuk jantung berwarna hijau muda. Bunga bermahkota 6 berwarna hijau muda. Buah berwarna hijau.Batang brotowali mengandung glikosida pikroretosid, alkaloid berberina, palmatina, zat pahit pikroretin, dan hars. Oleh karena itu, batang brotowali terasa amat pahit, bahkan binatang pun enggan menyentuhnya. Mereka yang belum biasa menikmati brotowali, bisa jadi akan muntah karena pahitnya. Untuk itu, tambahkan gula pada ramuan brotowali.

Dibutuhkan tigaperempat jari batang brotowali segar. Potong batang seperlunya lalu rebus di dalam 4,5 gelas minum air. Biarkan mendidih hingga sisanya tinggal separuh. Air rebusan disaring, tambahkan pemanis gula. Saban hari, penderita malaria dianjurkan menenggak tiga kali, dan masing-masing tigaperempat gelas minum.

3. JOHAR
Tanaman johar (Cassia siamea) lumayan sering diteliti kemungkinannya sebagai obat malaria. Daunnya mengandung alkaloida bersifat sedikit beracun dan oxymethylanthraquinone. Namun, zat-zat itu masih terus diuji kaitannya dengan pengobatan malaria. Menurut Heyne (1917), sudah sejak lama daun johar dipakai mengobati malaria.

Lazimnya pohon johar ditanam di tepi-tepi jalan sebagai pohon perindang. Tingginya bisa mencapai 15 meter dengan batang berdiameter 40-50 cm. Bunganya berbentuk malai, warna kuning. Kayunya termasuk kuat dan awet.

Untuk menggunakannya dalam pengobatan malaria digunakan tigaperempat genggam daun johar segar. Silakan direbus di dalam 3 gelas air, hingga rebusannya tersisa tigaperempatnya. Saring dan diminum 3 kali sehari, masing-masing tigaperempat gelas.

4. MENIRAN
Tanaman meniran (Phyllanthus niruri) disebut juga dengan nama lokal memeniran, daun-gendong-anak, atau sidukung-anak. Di negeri Cina lebih dikenal dengan sebutan ye xia zhu atau zhen chu cao. Selama ini, meniran masih tumbuh liar di kebun atau hutan. Menyukai tempat-tempat yang tanahnya lembap. Ada juga yang menanamnya untuk pengobatan alami.

Meniran termasuk tumbuhan berbatang basah, tingginya sampai 45 cm, bunganya berseling, tumbuh pada ketiak daun. Buahnya kotak, bentuknya bulat-bulat seperti menir. Daunnya bersirip genap. Daun tersebut mengandung zat-zat seperti filantin, kalium, damar, dan zat samak.Untuk mengobati malaria, siapkan setengah genggam daun meniran, cuci bersih lalu rebus dengan air bersih sebanyak 3 gelas. Biarkan mendidih hingga tinggal tigaperempat bagian. Sesudah dingin, saring lantas minum 3 kali sehari sebanyak tigaperempat gelas. Bila perlu tambahkan sedikit madu.

Resep lainnya, sediakan 7 batang lengkap tanaman meniran, 5 biji bunga cengkeh kering, dan 1 potong kayu manis. Semuanya dicuci bersih, lalu ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air bersih sampai mendidih. Saringlah, lalu silakan diminum 2 kali sehari pagi dan sore.

5. PEPAYA
Tanaman pepaya sungguh kaya gizi dan kandungan zat-zat lainnya. Daun pepaya mengandung enzym papain, alkaloid karpaino, psudo-karpaina, glikosid, karposid dan saponin, sakarosa, dekstrosa, dan levulosa. Sedangkan buahnya mengandung karotena, pectin, d-galaktosa, papain, dan sebagainya. Sementara biji pepaya memiliki glucoside, cacirin, dan karpain. Getahnya mengandung papain, kemokapain, lisosim, lipase, glutamin, dan sklotransferase.

Untuk mengobati malaria, ambil daun pepaya agak muda dan masih segar sebanyak setengah gelas minum. Cuci bersih lalu giling sampai halus, tambahkan tigaperempat cangkir air masak dan sedikit garam. Peras, lalu saring dan minum 3 kali sehari.

6. PULAI
Sekarang memang sudah cukup sulit menemukan pohon pulai (Alstonia spectabilis), kecuali mereka yang bergerak di bidang bisnis korek api. Kayu pulai dipakai sebagai batang korek api tersebut. Kayu pulai tergolong ringan, tidak keras, dan tak ada galihnya. Pohon pulai bisa tumbuh sangat tinggi dan besar, bisa mencapai 15 meter dengan diameter batang mencapai 60 cm.

Pohon pulai mengandung banyak getah berwarna putih yang sangat pahit. Pada kulit batangnya terdapat kandungan saponin, flavonoida, dan polifenol. Untuk mengatasi malaria, sediakan 3 jari kulit pulai, cuci dan potong-potong seperlunya. Lantas rebus dengan 5 gelas minum air bersih. Biarkan mendidih sampai setengahnya. Sesudah dingin, saring lalu minum 3 kali sehari masing-masing tigaperempat gelas. Jika perlu, boleh ditambah sedikit gula agar tidak terlalu pahit.

7. SAMBILOTO
Sambiloto (Andrographis paniculata) termasuk tanaman semusim. Ia tumbuh liar di hutan, di ladang, dan di halaman-halaman yang tanahnya agak lembap. Ada yang sengaja menanam sambiloto sebagai tanaman obat-obatan. Berbatang basah, tinggi sampai 80 cm. Daun berbentuk lonjong atau taji, berhadap-hadapan. Bunganya putih atau ungu, dan bergaris-garis dalam payung tambahan.

Tanaman ini mengandung panikulin dan zat-zat pahit (andrografin, andrografoloid). Khusus daunnya mengandung zat minyak terbang, garam-kalium dan natrium, kalmegin, dan hablur kuning (sangat pahit).

Agar malaria segera pergi, siapkan setengah genggam daun sambiloto segar. Cuci bersih lalu rebus dengan 3 gelas air bersih. Tunggu mendidih sampai tinggal seperempat bagian. Setelah dingin, saring dan minum 3 kali sehari masing-masing tigaperempat gelas. (NOVA)
Sumber:http://langitlangit.com


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More